Wednesday, July 29, 2009

Amanah

Oleh : Syahid Arsjad

Kata amanah sudah sangat familiar ditelinga kita. Kata Amanah memiliki akar kata yang sama dengan Iman dan Aman yaitu Amina. Kata amanah, Iman dan Aman juga memiliki kedekatan makna. Amanah adalah sesuatu yang dipercayakan. Iman adalah kepercayaaan dan aman adalah sesuatu yang dipercaya tanpa gangguan atau kekhawatiran. Nabi Muhammad SAW sendiri bergelar Al - Amin yang artinya yang terpercaya.

Amanah akan sulit terlaksana tanpa iman dan amanah adalah bukti keimanan. Apabila seorang tidak dapat memegang amanah suatu pertanda dia bukan orang yang beriman, tepatnya orang munafiq. Karena itulah dalam salah satu hadits shahih Rasulullah SAW. Bersabda (yang artinya) :
"Tanda-tanda orang munafiq itu ada tiga : Bila berbicara bohong, bila berjanji mungkir, bila diberi amanah dia khianat (HR.Bukhari Muslim dari Ibnu Mas'ud).

Seseorang yang beriman jika di beri amanah akan memberi rasa aman baik pada dirinya sendiri maupun pada orang lain. Bila sebuah negeri di amanahkan kepada orang yang beriman maka insya Allah negeri tersebut pasti akan Aman dan sentosa. Dan sebaliknya jika negeri ini dititipkan pada pemimpin yang tidak beriman ( tidak amanah) alias khianat maka tunggulah kacau balaunya negeri tersebut.

Korupsi, kolusi dan nepostisme adalah pertanda tidak amanahnya seorang pemimpin . pemimpin yang demikian itu akan membawa rakyatnya dalam jurang kemiskinan, membuat negerinya terlilit hutang dan bangkrut. Hilangnya Rasa aman dari perasaan warganya, bahkan yang terlihat adalah ketertindasan kaum yang seharusnya dilindungi oleh Negara.

Oleh karena itu kita dilarang memberikan amanah kepada orang yang tidak tepat. Rasulullah SAW. Pernah mengingatkan: "Idza dhuyi'atil amanah fantazhirissa'ah" artinya : Bila disia-siakan amanah maka tunggulah kehancuran!. Lalu sahabat bertanya: "Wakaifa idha'atuha?" Rasulullah menjawab :"Idza wusidal amru ila khairi ahlihi fantazhirissa'ah!". Bila diserahkan suatu urusan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran!

Saat ini kita sedang dalam proses memilih pemimpin bangsa. Marilah kita menggunakan kesempatan ini dengan baik untuk menitipkan amanah yang berat ini kepada orang yang tepat menurut kita. Orang yang menurut kita amanah, orang yang menurut kita memiliki kemampuan untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Janganlah kita memilih pemimpin dengan alasan yang Tidak dapat dipertanggungjawabkan misal karena sesuku, tampilan fisik dan lain-lain yang tidak berkorelasi dengan kemampuan dan integritas calon pemimpin.

Tanggung jawab memilih pemimpin bangsa yang tepat untuk 5 tahun kedepan adalah amanah kita sebagai warga Negara dan juga harus dipertanggung jawabkan. kesalahan kita memilih pemimpin akan berdampak besar bagi negeri ini kedepan.Semoga dapat terpilih pemimpin yang amanah, yang dapat memberi rasa aman dan keadilan bagi rakyatnya.

No comments: