Oleh : Syahid Arsjad
Filsafat adalah ibu ilmu pengetahuan yang kini terlupakan. ketika filsafat hadir sebagai buah rasa ingin tahu manusia dan mengantarkan manusia pada kecintaannya pada kebenaran, pada saat itulah manusia belajar pada alam yang melingkupinya. Perkembangan pengetahuan dan kebutuhan manusia membawa filsafat melahirkan ilmu pengetahuan..
Ilmu pengetahuan sebagai hasil interaksi rasionalitas manusia dengan alam semesta, wujud rasa ingin tahu manusia terhadap alam semesta. pengetahuan yang lahir dalam interaksi ini menjadikan manusia lebih dekat dengan alam sekitarnya, ilmu pengetahuan menjadikan manusia lebih menghormati, menghargai kontribusi alam yang begitu besar terhadap manusia. ilmu pengetahuan yang lahir dari rasa ingin tahu manusia akan alam semesta pada mulanya mengantarkan manusia lebih menyatu dengan alam.
pada perkembangannya, pendewaan rasionalitas manusia mengantarkan manusia merasa lebih dari alam, alam tak lebih sebagai objek kajian dan tujuannnya adalah menyediakan kebutuhan manusia. pandangan antroposentris telah menjadikan alam semesta sebagai sub.ordinat. mengutip kata capra dalam bukunya titik balik peradaban " alam semesta yang sebelumnya sebagai ibu tempat menyusu yang sangat dihormati menjadi wanita pelacur yang diexploitasi".
Ilmu pengetahuan yang awalnya adalah buah rasa ingin tahu manusia (filsafat) yang mendekatkan manusia dengan alam telah melahirkan teknologi yang berguna untuk memuaskan nafsu manusia. teknologi yang lahir dari ilmu pengetahuan tak mengenal lagi neneknya, sang filsafat. seorang ilmuwan atau teknokrat(teknolog) akan bingung berbicara dengan sang filosof. sang filosof dianggapnya tidak up date lagi, tidak dibutuhkan di masa kini... sang teknolog dan ilmuwantak tahu lagi dari mana dia lahir dan untuk apa. Mereka dengan egois merasa paling bangga menghadirkan sesuatu yang "bermanfaat bagi manusia" dalam pandangannya, meski itu nyata- nyata mengantarkan manusia pada kehancuran....
No comments:
Post a Comment